DONESIA.CO, PALEMBANG — Pelaksanaan Jumaat Agung yang berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan mendapatkan pengawalan ketat dari jajaran TNI/ Polri, Jumat (2/4/2021).
Di lokasi setidaknya, sebanyak dua unit panser milik Kodam II Sriwijaya diturunkan untuk melakukan pengamanan di gereja.
Dua panser tersebut berada di Gereja Paroki ST Yoseph di Jalan Jenderal Sudirman dan Gereja Katolik Hati Kudus Paroki Palembang.
Ketua Dewan Pastoral Paroki Gereja ST Yoseph Palembang Fortunatus Sujadianto mengatakan, sekitar 20 orang polisi dari Polrestabes Palembang dan tujuh anggota Kodam II Sriwijaya berada di lokasi untuk melakukan pengamanan.
Selain itu, seluruh jemaat gereja pun dilakukan pemeriksaan secara ketat mulai dari barang yang dibawa hingga kondisi kesehatan.
“Untuk mobil panser itu sudah satu malam menginap disini untuk melakukan pengamanan. Ini dilakukan agar prosesi menjelang hari Paskah dapat berjalan lancar dan aman,”kata Sujadianto.
Sujadianto mengatakan, sebelum perayaan hari Paskah berlangsung pada Minggu (4/4/2021), ada serangkaian acara persiapan yang dilakukan. Yakni, Kamis putih, Jumat Agung dan malam Paskah.
Selama rangkaian itu berlangsung, Gereja ST Yoseph membatasi jemaat yang datang untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Dimana untuk di dalam gerja, hanya dibatasi sampai 1000 orang.
“Sisanya kalau di dalam penuh ditempat kan di luar dan menjaga jarak sekitar satu meter antar jemaat,”ujarnya.
Untuk pelaksanaan Jumat Agung, rangkaian acara dibagi dua sesi, yakni pukul 15.00WIB dan 18.00WIB.
“Seluruh jemaat yang datang diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan dan dicek suhu tubuh,”jelasnya.
Sementara itu, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri sebelumnya mengatakan, mereka melakukan pengetatan diseluruh geraja untuk mengantiasi adanya aksi teror.
Seperti diketahui, Geraja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) kemarin sempat menjadi sasaran aksi teror bom bunuh diri oleh sepasang suami istri. Selanjutnya, aksi teror juga terjadi di Mabes Polri dimana seorang perempuan bernama Zakiah Aini masuk dan memberondong polisi dengan tembakan.
“Seluruh personel kita siapkan, personel nanti akan keliling dan memantau langsung disetiap seluruh geraja dan pintu masuk wilayah perbatasan,”kata Eko.
Menurut Eko, Polda Sumatera Selatan telah berkoordinasi dengan Densus 88 antiteror untuk mendeteksi jaringan kelompok teroris. Sampai saat ini, mereka belum menemukan adanya gerakan yang mencurigakan.
“Mudah-mudahan tidak ada ya di tempat kita. Setelah kejadian minggu kemarin (bom Makassar) seluruh Kapolres action memastikan keamana. Ada napi tahanan teroris yang sudah bebas, tapi tetap kita awasi, sampai sekarang belum ada gerak-gerik yang mencurigakan,” pungkasnya. (sid)
Berita Lainnya
Universitas Indo Global Mandiri Sabet PTS Peringkat Pertama di Sumatera dan Peringkat 7 PTS se-Indonesia versi THE Impact Rankings 2023
Capres Ganjar Pranowo Yakin Suara Sumsel Bulat Berikan Dukungan di Pilpres 2024
Misterius, Puluhan Kerbau di Muratara Tiba Tiba Mati Mendadak