Berita ::. donesia.co

Informasi Cerdas Indonesia

Kasus COVID-19 di Jawa Meningkat, Gubernur Sumsel Akan Berlakukan Ganjil-Genap

DONESIA.CO, PALEMBANG — Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru berencana akan melakukan pengetatan wilayah terkait lonjakan kasus Pandemik COVID-19 di pulau Jawa. Langkah pengetatan yang dilakukan diharap dapat mencegah mutasi virus COVID-19 semakin meluas ke bumi Sriwijaya.

“Kita sudah menyiapkan skema-skema yang akan diambil dalam mencegah meluasnya pandemik seperti di Pulau Jawa,” ungkap Herman Deru, Selasa (22/6/2021).

Deru menjelaskan, salah satu skema pengetatan yang akan dilakukan dengan melakukan pembatasan ganjil-genap kendaraan di wilayah dengan status zona merah. Hal ini dilakukan sekaligus untuk membatasi masyarakat yang beraktifitas di luar rumah ketika tidak ada yang dikerjakan.

“Aturan ini sudah saya bahas dengan Kapolda Sumsel tadi pagi, kita akan bikin ganjil-genap dibeberapa ruas jalan pada hari-hari tertentu. Ada dua hal yang bisa kita dapat, pertama kelancaran lalu lintas dan pembatasan aktifitas berlaku efektif,” ujar dia.

Menurut Deru, dirinya tidak mau pengetatan yang akan diambil justru mengganggu perekonomian di Sumsel, di tengah kondisi ekonomi yang terus meningkat. Menurutnya, pembatasan aktifitas masyarakat yang salah justru berdampak buruk bagi Sumsel.

“Kita gak mau kalau pengetatan justru mengganggu kesehatan, ekonomi dan sosial,” ujar dia.

Sedangkan untuk mencegah aktifitas masyarakat dari luar wilayah yang masuk Sumsel, pihaknya akan mengaktifkan pemeriksaan rutin di pintu-pintu perbatasan. Pihaknya tidak bisa membatasi masyarakat luar yang akan masuk ke dalam Sumsel.

“Untuk masyarakat dari daerah lain kesiapan kita untuk menyiapkan metode Rapid dan swab yang sifatnya cepat, sehingga tidak mengganggu,” jelas dia.

Sementara itu, kasus COVID-19 di Sumsel masih tinggi dengan catatan kasus harian di atas 100 kasus. Dinkes Sumsel mencatat, pasca lebaran jumlah kasus positif terus meningkat, dengan rata-rata harian sekitar 140 perhari, dan tingkat positivity rate mencapai 33,85 persen.

“Kasus COVID-19 di Sumsel masih terjadi secara fluktuatif. Diperkirakan kasus akan terus melonjak sekitar lima hingga tujuh minggu setelah lebaran. Kita tetap waspada, meminta rekan-rekan di puskesmas untuk ikut memantau masyarakat yang menjalani isolasi mandiri,” pungkasnya. (qjm)