DONESIA.CO, BELITUNG — Wisata jalur rempah telah diperkenalkan pemerintah kepada wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Salah satunya yakni perkebunan lada, yang terdapat di berbagai daerah .
Kebun percontohan skala kecil di lahan petani juga akan dikembangkan di beberapa wilayah di Provinsi Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Dilansir dari laman Instagram jalurrempah, Belitung adalah satu di antara titik Nusantara bagian barat yang strategis dan hampir pasti dilalui dan disinggahi banyak kapal pedagang untuk menuju Nusantara.
Hari ini, berbagai bukti era keemasan itu terhampar, dari banyaknya kapal karam yang ditemukan di perairan Belitung Timur, penginggalan benda asing, dan akulturasi yang hidup sampai hari ini menjadi saksi bisu globalisasi di tempat ini.
Selain itu, dilansir dari laman ANRI, Banten juga membutuhkan pasokan lada dari pedalaman sampai abad 18, sehingga banyak petani lada yang eksis sejak dulu. Uniknya, pada baris 10 penutup surat Sultan Abdul Fath kepada Raja Charles, Inggris 1664, “surat persahabatan yang disertai 100 bahar lada hitam dan 100 pikul jahe sebagai bentuk cinta dan persahabatan”
Kepala Badan Penelitian & Pengembangan Kementerian Pertanian Dr Ir Fadjry Djufry, M.Si mengatakan, Indonesia sebagai negara besar hayati yang terkenal di dunia. Dahulu Indonesia dikenal sebagai rempah untuk penduduk dunia, tak hanya untuk bahan makanan, tapi juga obat-obatan.
“Ada komoditi pala, lada, cengkeh, dan komoditi lainnya. Indonesia juga penghasil lada terbesar ke-2 di dunia setelah Vietnam,” katanya saat peluncuran SpiceUp, baru-baru ini.
Sedikitnya, 10 varietas lada unggul yang sudah tersebar di beberapa provinsi. Dengan luas tanam sekira 118 ribu hektar.
Bahkan hasil lada dari perkebunan di Indonesia bahkan sudah terkenal di banyak negara. Salah satunya Belanda.
Di sisi lain, agar komoditi lada bisa semakin dikenal dunia, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dari Kementerian Dalam Negeri mengatakan, para petani harus mendapat inovasi guna peningkatan daya saing komoditas, kesejahteraan petani dan kemajuan ekonomi sesuai visi dan misi Presiden Joko Widodo.
“Pemerintah daerah berkewajiban untuk menumbuhkankembangkan inovasi, memberi stimulasi dan menciptakan iklim kondusif di wilayahnya demi memfasilitasi SDM untuk menciptakan inovasi yang kolaboratif”, pungkasnya. (sid/okezone.com)
Berita Lainnya
Pindang Ikan Salai, Kuliner Khas Sumsel yang Bikin Anda Ketagihan
Kaya Nutrisi, Ini Manfaat Kesehatan yang Anda Rasakan Mengkonsumsi Udang
Anda Penyuka Mie Instans Mentah, Waspada Ini Bahayanya